Melihat Dunia dari Perspektif Warga Jogja

pan_youtube

Kamis, 06 September 2012

Studi: Perempuan Lebih Sering Bahagia dari Lelaki

Ekspresi rendah gen MAOA yang membuat bahagia hanya ditemukan pada perempuan.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi sebuah gen yang tampaknya membuat perempuan bahagia, tetapi tidak bekerja pada lelaki.

Mereka menduga, hal ini mungkin menjadi alasan mengapa perempuan lebih sering merasa bahagia ketimbang lelaki.

Para ilmuwan di Univeristy of South Florida (USF), National Intitutes of health (NIH), Kolumbia University dan new York Psychiatric Institute melaporkan, bahwa bentuk ekspresi rendah gen monoamine oxidase A (MAOA) terkait dengan diri yang lebih tinggi -- membuat perempuan bahagia.

"Ini adalah gen kebahagiaan pertama bagi perempuan," kata Henian Chen, profesor epidemiologi dan biostatistik di Florida College of Publich Health, yang memimpin penelitian tersebut.

Para peneliti sangat terkejut dengan temuannya itu, karena ekspresi rendah MAOA terkait dengan beberapa hasil negatif seperti kecanduan alkohol, agresivitas dan perilaku antisosial. "Ini bahkan disebut gen warrior oleh beberapa ilmuwan, namun setidaknya bagi perempuan, penelitian kami menunjukkan sisi terang dari gen ini," imbuh Chen.

Sementara lelaki mengalami tingkat yang lebih tinggi pada gangguan mood dan kecemasan, perempuan cenderung melaporkan kebahagiaan hidup yang lebih besar secara keseluruhan daripada lelaki. Alasan untuk ini, kata Chen, masih belum jelas.

"Temuan baru ini mungkin membantu kita menjelaskan perbedaan gender dan memberikan wawasan yang lebih dalam hubungan antara gen spesifik dan kebahagiaan manusia," imbuhnya.

Perlu diketahui, gen MAOA mengatur aktivitas enzim yang memecah serontin, neurotransmiter dopamin dan lainnya di otak -- zat kimia yang memberi efek perasaan menyenangkan yang ditargetkan oleh banyak antidepresan.

Versi ekspresi rendah gen MAOA mempromosikan tingkat yang lebih tinggi dari monoamina yang memungkinkan jumlah yang lebih besar dari neurotransmiter untuk tinggal di otak dan meningkatkan mood.

Penelitian, yang diterbitkan bulan ini dalam jurnal Neuro-Psychopharmacology & Biological Psychiatry, melihat DNA dari 193 perempuan dan 152 laki-laki. Para peneliti kemudian membandingkan hasil tersebut dengan tingkat peserta yang dilaporkan sendiri kebahagiaan, mengendalikan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, ras, pendapatan, status perkawinan, harga diri dan kesehatan fisik. 

Sumber : beritasatu.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook Page

BTemplates.com

Pengikut

Blog Archive

Archives