Judi Lebih Merusak Kesehatan Dari Narkoba dan Alkohol. Kenapa?

Tak percuma juga raja dangdut Rhoma Irama membuat lagu yang melarang orang untuk berjudi karena ternyata, menurut sebuah artikel di Alternet, berjudi adalah salah satu dari kecanduan yang paling membahayakan fisik. Bagaimana bisa?

Masalah ini terletak pada fakta bahwa judi, tidak seperti kecanduan obat atau alkohol, datang tanpa ada tanda-tanda fisik terlebih dulu untuk memperingatkan bahwa pelaku judi ini berada dalam masalah serius.

Menurut Alternet, kecanduan tetap tidak terbebani oleh penyakit fisik, jadi kemampuan mereka untuk menyebabkan kehancuran finansial adalah tak terbatas.

Dan kemudan di sinilah berdiam jantung dari masalah itu; bahwa kehancuran finansial yang tak terkendali adalah faktor yang mendong bagi karakteristik pecandu yang paling berbahaya – yaitu tingginya angka bunuh diri.

Alternet melaporkan bahwa National Council on Problem Gambling (NCGP) mengestimasi bahwa sekitar 80 persen dari mereka yang menjadi pecandu judi, mempertimbangkan untuk bunuh diri, sementara satu dari lima orang betul-betul mencoba melakukannya. Secara kasar, angka ini dua kali dari jumlah pecandu lainnya.

NCGP melaporkan bahwa masalah yang menjadikannya bertumpuk adalah dorongan pecandu judi untuk merasa lebih baik menjaga masalah mereka menjadi rahasia, dan bahkan menyembunyikannya dari pasangan mereka.

Dengan berjudi, bukanlah kecanduan itu yang mereka ingin sembunyikan namun penipuan finansial yang cenderung mereka lakukan terhadap keluarga, seperti menjadikan duit sekolah anaknya untuk berjudi atau dana-dana rumah tangga lainnya. Dan meski ada penyembuhan, masalah ini bukanlah hal yang sama denga kecanduan lainnya.

“Jika Anda berhenti minum, Anda masih tetap mendapatkan pekerjaan. Namun begitu Anda memiliki utang berjudi dua kali dari pemasukan tahunan Anda, sangat sulit untuk kembali ke kondisi semua. Dalam lingkungan saat ini, hidup tanpa uang lebih sulit daripada hidup tanpa alkohol,” kata Keith Whyte, Direktur Eksekutif NCGP kepada Alternet.