Melihat Dunia dari Perspektif Warga Jogja

pan_youtube

Senin, 27 Agustus 2012

Pria : Obesitas Berdampak Negatif Pada Sperma Anda

Credit : LiveScience.Com

Menjadi ayah harus mendapatkan berat badan ideal sebelum mencoba bereproduksi. Studi baru menunjukan bahwa seorang pria obesitas memiliki kemungkinan dampak negatif pada spermanya.

Menurut pernyataan dari University of Melbourne, para peneliti menggunakan In Vitro Fertilization (IVF) untuk menciptakan embrio dari sperma tikus jantan berberat badan normal dan yang obesitas. Para jantan gemuk diberi makanan diet cepat saji setara tikus selama 10 minggu. Para peneliti kemudian menganalisis efek dari obesitas sijantan pada implantasi embrio dan perkembangan janin.

"Kami menemukan bahwa perkembangan tertunda pada janin yang dihasilkan dari jantan yang obesitas." jelas peneliti Natalie Binder dalam pernyataanya. "Tingkat pengembangan implantasi embrio didalam rahum dan janin menurun pada hewan ini hingga 15%".

Hasil studi itu akan dipresentasikan pada Annual Scientific Meeting of the Endocrine Society of Australia and Society for Reproductive Biology. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah temuan terus meningkat pada manusia.

Jika mereka melakukanya, para peneliti mencatat, temuan utama harus beresonansi dengan Australia. Di Australia, 75% pria yang kelebihan berat badan atau obesitas, sementara di Amerika hanya 36% yang dianggap obesitas pada tahun 2010, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

"Australia memiliki masalah berat badan. Tingkat obesitas di kalangan pria usia reproduksi memiliki lebih dari tiga kali lipat dalam tiga dekade terakhirt." jelas peneliti David Gardner, juga dari University of Melbourne.

"Banyak orang tidak mengerti apa kontribusi yang mereka miliki, tetapi mereka harus sehat sebelum bereproduksi. Sperma harus fit untuk pertandingan hidup, dan menciptakan kehidupan adalah hal terbesar yang bisa kita lakukan."

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pria obesitas memiliki resiko lebih besar untuk infertilitas dan lebih cenderung memiliki jumlah sperma lebih rendah dibandingkan laki-laki dengan berat badan yang sehat. Untuk bagian ibu, studi sebelumnya telah menemukan bahwa obesitas selama kehamilan meningkatkan risiko anaknya keterlambatan perkembangan dan untuk kondisi seperti Alzheimer dan penyakit jantung di kemudian hari.

Sumber : LiveScience.Com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook Page

BTemplates.com

Pengikut